Sabtu, 09 Januari 2010

Menjemput Impian akan Soulmate


Gantungkan Cita2mu setinggi langit!!!, lalu bagaimana dengan CINTA? Setinggi apa kita harus berharap???!!!

Perasaan rumit yang kualami dan kurasakan selama ini membuat rasa lelah yang menderaku begitu nyata. Aku lelah memikirkannya tanpa berharap, dia akan memikirkan ku (huh boro2 dia tau jg nggak!!! :P) .... itu lah mengapa begitu rumit. Keberanian itu pupus dengan sendirinya.

Kerumitan cinta gak cocok untukku yang level pedenya ini... level ku minus!!!. Jadi aku menyerahkan semua nasib cinta dan perjodohanku ke tangan Tuhan. Aku percaya, semua akan indah pada waktunya. AKu percaya Dia akan menunjukkan yang terbaik buat aku semata. Karena Tuhan tahu apa yang kubutuhkan.

Impian Soulmate ku sangat simple kok. Pria yang yang cinta Tuhan karena dia akan mencintai ku apa adanya, komplit dengan paket yang ada didalamnya...Aku gak butuh cowok tampan seperti Jude Law ato sebangsanya, aku gak butuh cowok setajir konglomerat karena cintaku gak akan pernah bisa dibeli!!!

Dan aku belum bertemu soulmate itu hingga detik ini... tapi aku percaya pada tiap detiknya kalau Tuhan telah menyiapkan dia hanya untukku diwaktu dan tempat yang tepat...dan aku tinggal menjemput soulmate impianku itu...

Senin, 21 Desember 2009

Typical .....


Andai aku gak harus merasakan cinta ini, 
mungkin rasa sakit ini gak akan pernah aku rasakan...

Andai... tapi perasaan tidak bisa dibendung. Ketika rasa sudah menghinggapi dan mengakar dalam hati tanpa kita sadari, ternyata bertahun-tahun kita tetap mencintainya. Kita tidak bisa melihat orang lain tanpa membandingkan diri mereka dengan dia. Tanpa sadar, kita terbayang terus akan dia.Padahal bisa saja dia sudah bahagia dengan yang lain...

Bahkan saat kita tahu kita tidak bisa menyamai level dan tipe dia... ngerti kan? seperti ah tipe ce/co dia itu kan .. bla bla bla ... level dia terlalu tinggi ... dia anak orang kaya, terpelajar, sukses... bla bla bla... hmmmm

Akhirnya rasa suka itu terkubur dibalik status sosial dia. padahal mungkin dia sendiri sih santai aja. Apa daya pandangan masyarakat, public typical seperti: Ce suka co yang tinggi, gagah, kalem, trendi en .... Kalo co pasti suka ce yang tinggi, langsing, berambut panjang, .... menjadi tolak ukur umum keinginan seseorang mencari pasangan. 

Bagi aku yang proporsi tubuh diluar ambang batas tapi kata orang senyum ku hangat dan aku menggemaskan .... really???, aku hanya bisa berusaha dan pasrah dalam mencari pasangan. Pujaan hati ku jauh dari jangkauan, dan hanya Tuhan yang tahu seberapa besar rasa ini menggelegak dibawah logikaku.

Tapi aku bersyukur telah menikmati rasa ini, cinta ... jatuh cinta... memang berharga untuk dikenang .... walau tidak untuk dimiliki.


Jumat, 11 Desember 2009

We Are Single Woman and Very Happy


Kami akhirnya memutuskan bertemu setelah lama gak ketemu. Kami berdua bersahabat ketika SMP, tapi waktu usai masa SMP, kami tersebar ke segala penjuru hingga kontak pun jarang kami lakukan. Thanks to FB, kami dipertemukan kembali dan akhirnya memutskan untuk kembali bertemu sore tadi.

Dia berubah menjadi gadis cantik yang dewasa. Dari dulu dia memang cantik kok, meski lebih pantes disebut manis, tapi bagiku dia cantik. Aku memeluknya dengan penuh suka cita, dan ia segera menarikku berlalu dari depan counter DVD. "Lapar" katanya.

Jadi kami pun makan dan bercerita banyak hal. Tapi topik yang paling menarik adalah kami berdua SINGLE!!! Still single in 28 age... wow!!! Tapi sepanjang waktu kami mendiskusikannya, menceritakan pengalaman kami ketika di sindir mengapa belum menikah... bla bla bla.

Tapi satu hal yang kami berdua setujui (entah menghibur diri atau apa..hehehehe) kami menikmati waktu kami. Berkumpul seperti ini, mungkin akan lebih sering kami lakukan lain hari. Tapi yang terpenting, aku memiliki satu pembelajaran dari dia.

"Ketika terdekat kita merecoki kita dengan status kita, kita harus makin merendah supaya tidak ada beban dihati. Melawan tidak ada gunannya dalam hal ini."


Ya... kadang bagi para perempuan diluar sana yang senasib dengan kami, merasa terganggu dengan perkataan orang terlebih keluarga. Tapi inilah hidup kita, kesusahan kita, kesenangn kita, mereka tau apa soal hidup yang kita jalani. Kami sepakat kami bahagia hidup seperti ini. Tapi kami yakin, pria itu sudah disediakan oleh Tuhan. Kami hanya tidak berhenti berusaha mencari...dan ketika menemukannya kami akan mengatakan dengan bahagia dan penuh kelegaan:

I Finally Found You....

Kamis, 10 Desember 2009

Nikmati saja Rasa Itu

Menapaki hidup tanpa merasakan jatuh cinta itu ... berarti ada yang salah dalam hidup kamu!!!. Apa yang kamu lakuksan selama ini?!!!! Hmmmm

Banyak kendala dalam percintaan: agama, orang tua, teman, usia, bahkan jenis kelamin... (lah iyalah kalo ternyata dia lesbian tapi kitanya straight gimana coba!!!) Tapi disamping itu semua, semua adalah harta karun karena mereka semua adalah pengalaman berharga, dan gak semua orang menikmati hal itu. Karena kita akan lebih kaya lagi akan pengalaman sehingga lebih memahami orang lain.

Pengalaman cinta yang langka adalah cinta sejati, tapi kadang kita gak pernah sadar kalau yang pengalaman yang paling menyakitkan adalah cinta sejati itu sendiri. Bahkan hanya dengan mengingatnya saja dada sudah sesak dan mata bersimbah air mata demi mengingatnya.

Salah satu sahabatku saat ini, berada dalam satu dilema cinta. Satu sisi ia masih membawa cinta lamanya pada seorang yang sudah pasti tidak bisa melangkah bersama karena perbedaan agama. Disatu sisi ada cinta baru yang mengharapkannya tapi sahabatku belum bisa melupakan rasa cinta lama itu. Dan ia hanya mengatakan bahwa semua butuh proses.

Sooo, hanya waktu yang membuktikan perasaan itu akan kemana. Aku hanya berharap bisa menikmati rasa itu juga. Dicintai, diharapkan ,diimpikan, di kenang, berharap bahagia jika ia bahagia. Berkorban demi sesuatu yang kadang kita sendiri gak yakin... wow jika ada yang dapat melakukannya demi cinta, aku punya banyak jempol untuk dipinjam.

Maka para pecinta, asah terus kemampuan berkorban itu, semoga ia melihat usaha kita dan menerimanya dengan penuh penghargaan....

Selasa, 08 Desember 2009

Gak Mau Menyesal


Aku telah menatapnya sejak aku masuk dalam tim. Aku gak pernah tau siapa dia, bagaimana dia, apa yang ia kerjakan. Hanya detik dimana mata kami saling bertatapan dan detik itu aku nggak pernah bisa melupakannya. Ia jauh dari tampan, tapi garis tegas di wajahnya tidak sesuai dengan pembawaaannya yang lembut dan kalem. Bahkan tubuh tinggi besarnya seakan tidak sesuai dengan sifat pemalunya jika bertemu perempuan. Kadang aku berpikir semua yang ada padanya gak sesuai dengan pembawaanya.

Sejak tidak lagi aktif di tim, aku tidk pernah lagi bertemu dia. Kehilangan jejak. Inginku melacaknya melalui beberapa teman, tapi rasa takut kudung membelenggu hati dan langkah ku. Aku hanya ingin mengungkapkan rasa suka ku padanya. Gak peduli apakah dia menolak, tidak perduli jika pertemuan kami akan menjadi jengah toh kami akan jarang bertemu.

Jika kami bertemu, jantungku berdebar. Tapi anehnya pada hari2 biasa aku gak pernah memikirkannya. Temanku (dia laki2) menyarankan aku untuk mendekatinya tapi jangan dengan agresif. Jadilah feminin katanya. What! thats not meee!!!!

Aku nyaris melontarkan teriakan kalau saja kami aslinya berbicara face to face dan bukannya chat. Aku terlalu tegas dan apa adanya sehingga terkesan kasar dan membosankan. Aku ... tidak mau mengubah kepribadianku demi laki2 yang aku suka tapi entah apa dia balas atau tidak. Well manusiawi bukan kalau aku sedikit egois dalam mempertahankan kepribadianku yang mungkin bagi sebagian besar laki2, "nggak cewek  banget!".

Aku bisa lembut, aku bisa humoris, aku bisa menjadi feminin tapi jika ada waktu dan tempatnya. Aku mau menjadi diriku jika bersamanya dan bukannya menjadi orang lain yang aku tidak kenal.

Usiaku 28... belum menikah ... gendut tapi sebagian besar orang bilang aku manis dengan senyum menawan ... aku bisa mencintai dengan total .... aku ... hanya perempuan dengan rasa kagum pada laki2 yang bagiku mustahil kudapatkan. Tapi aku bertekad, kalau ada waktu, tempat, dan kesempatan, aku akan mengatakan padanya perasaanku.

Karena aku gak mau menyesal ....

Come Back my Bro


Dahulu aku selalu mengira seseorang gak bakalan berubah, ternyata perkiraan ku salah!. Orang berubah sangat berubah. Hari ini kita bertemu, esok ia berubah. Tidak hanya dia tapi diriku pun berubah, ternyata... Tapi aku selalu berharap perubahan yang  baik, menjadi pribadi yang baik, menjadi orang yang membanggakan, gak hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang lain.

Sabtu lalu aku bertemu dengannya lagi. Aku sudah menganggapnya abangku. Seorang laki-laki dewasa yang sangat sukses dalam pekerjaan dan pelayanannya di gereja. Ia sosok ramah  yang suka mengatur segala sesuatunya agar tidak melenceng dari rencana yang telah ia konsep. Aku dan temanku memanggilanya sang konseptor. Bagiku dia panutan yang membanggakan. Tapi sabtu itu aku melihatnya berubah. Ia berbeda. Andai aku bisa menggambarkan auranya, mungkin warnanya adalah merah, hitam dan kuning.

Merah: kemarahan, keberanian, kesungguhan
HItam: Kalut, ketakutan, kekuatan, kesungguhan
Kuning: cemburu, mencerahkan, menyilaukan, keberuntungan


Ambil yang negatif dari warna itu, jadilah ia yang tidak kukekenal. Aku tidak mengenalnya. Ia berada di dalam kelas yang berbeda, kataku padanya siang ini. Ia tidak lagi dalam tapak tangga yang sama dengan kami. Aku melihatnya ... gak yang lain juga melihatnya dan menganggapnya mengganggu, menyebalkan.

Siang ini aku ungkapkan semua resahku, ia terkejut tapi defensif, khas dia yang tidak pernah mau kalah dan disalahkan. Aku mengenalnya, tapi sifat itu menjadikannya tameng yang negatif sehingga aku takut hal itu mengganggu kekompakan tim.

Abangku kembalilah... kataku . Please come  back!!! jadilah abangku yang baik dan dapat kubanggakan lagi... aku berdoa semoga dia berubah menjadi lebih baik. Demi dirinya sendiri...