Selasa, 08 Desember 2009

Come Back my Bro


Dahulu aku selalu mengira seseorang gak bakalan berubah, ternyata perkiraan ku salah!. Orang berubah sangat berubah. Hari ini kita bertemu, esok ia berubah. Tidak hanya dia tapi diriku pun berubah, ternyata... Tapi aku selalu berharap perubahan yang  baik, menjadi pribadi yang baik, menjadi orang yang membanggakan, gak hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang lain.

Sabtu lalu aku bertemu dengannya lagi. Aku sudah menganggapnya abangku. Seorang laki-laki dewasa yang sangat sukses dalam pekerjaan dan pelayanannya di gereja. Ia sosok ramah  yang suka mengatur segala sesuatunya agar tidak melenceng dari rencana yang telah ia konsep. Aku dan temanku memanggilanya sang konseptor. Bagiku dia panutan yang membanggakan. Tapi sabtu itu aku melihatnya berubah. Ia berbeda. Andai aku bisa menggambarkan auranya, mungkin warnanya adalah merah, hitam dan kuning.

Merah: kemarahan, keberanian, kesungguhan
HItam: Kalut, ketakutan, kekuatan, kesungguhan
Kuning: cemburu, mencerahkan, menyilaukan, keberuntungan


Ambil yang negatif dari warna itu, jadilah ia yang tidak kukekenal. Aku tidak mengenalnya. Ia berada di dalam kelas yang berbeda, kataku padanya siang ini. Ia tidak lagi dalam tapak tangga yang sama dengan kami. Aku melihatnya ... gak yang lain juga melihatnya dan menganggapnya mengganggu, menyebalkan.

Siang ini aku ungkapkan semua resahku, ia terkejut tapi defensif, khas dia yang tidak pernah mau kalah dan disalahkan. Aku mengenalnya, tapi sifat itu menjadikannya tameng yang negatif sehingga aku takut hal itu mengganggu kekompakan tim.

Abangku kembalilah... kataku . Please come  back!!! jadilah abangku yang baik dan dapat kubanggakan lagi... aku berdoa semoga dia berubah menjadi lebih baik. Demi dirinya sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar